Teknik-Teknik Komuniaksi Terapeutik
Seorang perawat dalam menjalankan profesinya harus menguasai teknik-teknik komunikasi terapeutik secara efektif pada saat berinteraksi dengan klien, hal ini bertujuan untuk membangun hubungan saling percaya antara perawat dengan klien untuk mencapai tujuan yang diharpkan yaitu meningkatnya derajat kesehatan dan kesembuhan klien.
Berikut ini merupakan teknik-teknik komunikasi terapeutik Stuart & Sundeen (1998) :
A. Mendengarkan dengan Penuh Perhatian ( Listening )
Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk mengerti seluruh pesan verbal dan nonverbal yang sedang dikomunikasikan. Berikut ini merupakan sikap yang harus ditunjukkan saat mendengarkan dengan penuh perhatian :
- Pandang klien ketika sedang berbicara.
- Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk mendengarkan.
- Hindarkan gerakan yang tidak perlu.
- Anggukkan kepala jika klien membicarakan hal penting.
- Berilah umpan balik yang positif.
- Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
B. Menunjukkan Penerimaan ( Accepting )
Menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain, tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Perawat sebaiknya menghindarkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan tidak setuju, seperti mengerutkan kening atau menggelengkan kepala seakan tidak percaya. Sikap perawat yang menunjukkan penerimaan :
- Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.
- Memberikan umpan balik verbal yang menampakkan pengertian.
- Memastikan bahwa isyarat nonverbal cocok dengan komunikasi verbal.
- Menghindarkan perdebatan, keraguan, dan mengubah pikiran klien.
- Perawat menganggukkan kepala dan berkata "ya" atau "saya mengerti apa yang bapak-ibu inginkan".
C. Menanyakan Pertanyaan yang Berkaitan
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai klien. Sangat baik jika pertanyaan berkaitan dengan topik yang dibicarakan.
D. Mengulang ( Restating )
Teknik mengulang kembali ucapan klien dengan bahasa perawat. Teknik ini dapat memberikan makna bahwa perawat memberikan umpan balik sehingga mengetahui pesan yang dimengertinya.
Contoh
Klien : " Saya tidak nafsu makan, seharian saya belum makan."
Perawat : " Apa bapak mengalami gangguan untuk makan ?"
E. Klarifikasi
Teknik ini digunakan jika perawat tidak mengerti, tidak jelas, atau tidak mendengar apa yang dibicarakan klien. Hal ini dilakukan untuk memperjelas maksud ungkapan klien kepada perawat. Perawat perlu mengklarifikasi untuk menyamarkan persepsi dengan klien.
Contoh : " Coba jelaskan kembali apa yang bapak maksud dengan kegalalan hidup?"
F. Memfokuskan ( Focusing )
Metode ini dilakukan perawat dengan tujuan membatasi bahan pembicaran sehinggalebih spesifik dan mengerti. Perawat tidak seharusnya memutuskan pembicaraan klien ketika menyampaikan masalah yang penting.
Contoh
Klien : " Ya, beginilah nasib wanita yang sudah tidak bersuami. Harus menjadi dua orangtua."
Perawat : " Coba ceritakan bagaimana perasaan ibu sebagai orangtua yang memiliki dua peran."
G. Merefleksikan
Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan menyatakan hasil pengamatan sehingga dapat diketahui pesan diterima dengan benar.
Contoh : "Ibu tampak sedih."
" Apakah Ibu merasa tidak senang apabila Ibu...... "
H. Memberi Informasi ( Informing )
Teknik ini digunakan dalam rangka menyampaikan informasi-informasi penting melalui pendidikan kesehatan. Apabila ada informasi yang ditutupi oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasi alasannya. Setelah informasi disampaikan, perawat memfasilitasi klien untuk membuat keputusan.
I. Diam ( Silence )
Diam mengartikan memberi kesempatan kepada perawat dan klien untuk berkomunikais terhadap dirinya sendiri, mengorganisasikan pikirannya, dan memproses informasi. Dalam metode ini memerlukan keterampilan dan ketetapan waktu. Bagi perawat, diam berarti memberikan kesempatan klien untuk berfikir dan berpendapat/berbicara.
J. Mengidentifikasi Tema
Mengidentifikasi tema adalah menyimpulkan ide pokok/utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. Teknik ini penting dilakukan sebelum melanjutkan pembicaraan dengan topik yang berkaitan.
K. Memberikan Penghargaan ( Reward )
Menunjukkan perubahan positif yang terjadi pada klien adalah upaya untuk menghargai klien (dalam bentukpujian).
Contoh : "Saya perhatikan ibu sudah dapat beranjak dari tempat tidur dan berjalan sendiri. Selamat ya Ibu."
L. Menawarkan Diri
Komunikasi perawat secara verbal terhadap orang lain menawarkan kehadirannya, rasa tertarik, dan teknik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih.
M. Memberi Kesempatan kepada Klien untuk memulai Pembicaraan
Memberikan kesempatan pada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan. Perawat dalam berperan stimulasi mengambil inisiatif dalam membuka pembicaraan.
Contoh : "Adakah sesuatu yang ingin Ibu bicarakan ?"
"Apakah ada yang Ibu pikirkan ?"
N. Menganjurkan untuk Meneruskan Pembicaraan
Teknik mendengarkan yang aktif, yaitu perawat menganjurkan atau mengarahkan pasien untuk terus berbicara. Teknik ini mengindikasikan bahwa perawat sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan klien sangatlah menarik.
Contoh : "......lanjutkan Ibu......"
"bagaimana lagi cerita selanjutnya Ibu?"
O. Refleksi
Menganjurkan klien untuk mengemukakan serta menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Contoh : "Bagaimana menurutmu dan bagaimana perasaanmu ?"
P. Humor
Humor bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi. Perawat harus hati-hati dalam menggunakan teknik ini karena ketidaktepatan pengguna waktu dapat menyinggung perasaan klien yang berakibat pada ketidakpercayaan klien kepada perawat.
Contoh : ketika klien sedang cerita serius kepada perawat, tetapi perawat bersikap acuh tak acuh seperti bermain handphone atau tertawa.
Bhwa perawat memotivasikan hidup untuk para kliennya dan perawat juga bisa kasih terbaik solusi anda dalam hdup anda
ReplyDeleteTerimakasih Mas Rizki Ananda atas motivasinya.... Salam sukses :)
Delete